erikaicha

my daily life and curiosity about technology

Tuesday, May 14, 2024

Perlukah kita membenci seseorang yang narsis?

Pada jaman sekarang, fenomena narsisme sedang merajalela di kalangan generasi Z di Indonesia. Fenomena ini telah menjadi sebuah permasalahan, karena dengan adanya narsisme, kita cenderung untuk menjauh atau bahkan membenci orang-orang yang memiliki sifat narsistik. Namun perlu kita pahami, orang-orang yang memiliki sifat narsistik ini sebenarnya tidak perlu untuk dibenci atau dijauhi. Justru, jika kita mampu lebih terbuka dan menerima mereka apa adanya, kita bisa belajar banyak hal dari mereka. Meski demikian, kita juga tidak bisa mengabaikan fakta bahwa berinteraksi dengan orang-orang narsistik bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui dan memahami cara-cara menghadapi orang-orang dengan sifat narsistik agar kita dapat berinteraksi dan hidup bersama mereka dengan cara yang aman dan damai.

Dalam berinteraksi dengan seseorang yang memiliki sifat narsis, penting untuk memperhatikan beberapa aspek berikut ini, yang dijelaskan dalam tulisan berikut: https://www.atlantis-press.com/article/125967348.pdf

  1. Tetapkan Batasan: Pastikan Anda menetapkan dan mengkomunikasikan batasan dengan jelas, tegas, dan hormat. Batasan ini membantu menjaga hubungan yang sehat dan mencegah manipulasi.
  2. Tunjukkan Empati: Meskipun individu dengan narsis mungkin mengalami kesulitan untuk merasakan empati, menunjukkan empati kepada mereka dapat membantu membangun hubungan yang lebih positif.
  3. Hindari Kritik: Sampaikan umpan balik atau kritik dengan cara yang konstruktif dan sensitif. Individu dengan narsis mungkin sensitif terhadap kritik yang bisa memicu reaksi negatif.
  4. Jaga Kesejahteraan Diri: Menghadapi individu dengan narsis bisa menguras emosi. Oleh karena itu, jagalah kesejahteraan diri dan cari dukungan dari orang terdekat atau profesional jika diperlukan.
  5. Atur Harapan yang Realistis: Pahami bahwa individu dengan narsis mungkin memiliki kesulitan dalam merasakan empati dan menjalin hubungan yang timbal balik. Sesuaikan harapan Anda untuk mengurangi frustrasi.
  6. Fokus pada Komunikasi: Praktekkan pendengaran aktif dan komunikasi yang efektif untuk menjalani interaksi dengan lebih baik. Jelaskan kebutuhan dan batasan Anda secara jelas.

Dengan pendekatan yang penuh empati, memebuat batasan, dan komunikasi yang efektif, Anda dapat berinteraksi dengan individu yang memiliki narsis dengan lebih baik dan meminimalkan konflik yang mungkin terjadi.

Saturday, January 27, 2024

Informasi Penjaluran Magang UII

  1.  Deliverable sems 1 magang: VLog, Poster, Presentasi Diseminasi, & Laporan Tengah
  2. Kegiatan diseminasi apa saja yang dikumpulkan:
    • Poster magang  yang memuat informasi mengenai tempat magang dan aktivitas magang. Poster dibuat dalam ukuran kertas A2. Poster harap diunggah ke akun Instagram masing-masing pemagang.
    • Video magang yang berisi informasi mengenai aktivitas magang dan lingkungan magang. Konten video tidak terbatas pada dua hal tersebut, pemagang silakan memperkaya konten. Durasi video 3-5 menit. Video harus diunggah di kanal Youtube pemagang.
    • Salindia yang akan disampaikan pada saat diseminasi, berisi informasi yang kurang lebih sama dengan video dan poster magang. Salindia diunggah ke akun Linkedln pemagang.


To be updated if there is a new information 

Monday, November 27, 2023

Menulis diary



Assalamualaikum ibund yang luar biasa! Kali ini kita akan ngobrolin sesuatu yang bisa jadi sahabat terbaik kita di tengah kesibukan: journaling untuk self-healing. Yap, nulis di buku catatan, tapi dengan twist yang bisa bikin hati kita lebih ringan. Yuk, kita mulai!


Pertama, apa sih journaling untuk self-healing itu? Sederhananya, ini cara kita 'ngobrol' sama diri sendiri lewat tulisan. Di sini, kita bisa curhat, ngeluh, berterima kasih, bahkan berimajinasi. Pokoknya, apa pun yang bikin hati kita plong.


Nah, gimana cara mulainya? Gampang banget, bund. Siapkan buku catatan atau diary yang nyaman buat kita. Bisa yang polos, yang lucu, atau yang ada hiasannya. Sesuai selera deh. Terus, sediakan waktu sejenak di hari kita untuk nulis. Bisa pagi-pagi sambil ngopi, atau malam hari sebelum tidur.


Mulai tulis apa pun yang ada di pikiran kita. Nggak perlu bingung mau nulis apa. Bisa mulai dari, "Hari ini aku merasa..." atau "Hal yang bikin aku senang hari ini adalah...". Intinya, tulis apa yang kita rasakan, tanpa filter. Nggak perlu khawatir soal ejaan atau tata bahasa yang benar. Ini journal kita, bukan tugas sekolah anak-anak.


Journaling ini juga bisa jadi tempat kita bersyukur, lho. Cobalah untuk menuliskan hal-hal yang kita syukuri setiap hari. Bisa hal kecil seperti "Anakku tertawa lepas hari ini", atau "Cuaca cerah bikin hati senang". Ini bisa mengubah cara pandang kita terhadap hidup, lho. Bikin kita lebih positif dan menghargai momen-momen kecil.


Bund, jangan lupa untuk jujur dengan perasaan kita saat menulis. Ini penting banget. Karena lewat journaling, kita bisa mengenali dan mengelola emosi kita. Bisa jadi, kita nemuin solusi dari masalah yang kita hadapi, atau setidaknya, hati kita jadi lebih lega.


Selain itu, coba eksperimen dengan cara menulis. Bisa dengan membuat daftar, gambar, atau bahkan puisi. Yang penting, ekspresikan diri kita.


Singkatnya, journaling untuk self-healing ini kayak terapi gratis yang bisa kita lakukan kapan saja. Ini cara kita 'berbicara' dan mendengarkan diri sendiri. Jadi, yuk, bund, mulai ambil pena dan buku catatan, dan biarkan hati kita 'berbicara'. Siapa tahu, ini jadi cara kita menemukan kedamaian di tengah kesibukan sebagai super mom.


Happy journaling!


---

Cara merawat Cast Iron




Assalamualaikum bund....! Kali ini kita ngobrolin sesuatu yang mungkin ada di dapur kita: cast iron skillet. Wajan besi cor ini emang juara buat masak, tapi perawatannya? Hmm, mari kita bahas dengan santai.


Pertama, ingat ya bunds, cast iron itu unik. Dia butuh sedikit lebih banyak cinta dan perhatian daripada wajan lain. Tapi tenang aja, perawatannya nggak ribet kok. Yang penting, kita harus tahu caranya.


Nah, setelah masak dengan cast iron, langkah pertama adalah membersihkannya. Ini yang sering bikin kita bingung. Sebaiknya, cuci cast iron saat masih hangat. Pakai air hangat dan sikat lembut, bukan spons yang kasar. Jangan pake sabun ya, Moms, karena bisa merusak lapisan 'seasoning' yang sudah terbentuk.


Kemudian, keringkan cast iron dengan segera. Ini penting! Jangan biarkan dia basah terlalu lama, karena bisa berkarat. Setelah dicuci, langsung keringkan dengan handuk kering atau panaskan di atas kompor sebentar. Ini juga membantu membunuh kuman.


Selanjutnya, seasoning atau pelapisan. Ini kuncinya! Setelah cast iron kering, oleskan tipis butter atau minyak lain yang tahan panas tinggi. Gosok merata, lalu panaskan lagi wajan di atas kompor atau di oven. Ini bakal membentuk lapisan anti lengket alami dan melindungi cast iron dari karat.


Oh ya, satu lagi, jangan gunakan cast iron untuk memasak makanan yang asam, seperti tomat atau saus yang punya cuka. Ini karena asam bisa mengikis lapisan 'seasoning' dan merusak wajan.


Terakhir, penyimpanan. Simpan cast iron di tempat yang kering. Kalau bisa, letakkan selembar kertas dapur di dalam wajan untuk menyerap kelembapan.


Nah, itu dia cara merawat cast iron skillet. Mungkin terdengar sedikit ribet, tapi percayalah, dengan perawatan yang tepat, cast iron kamu bisa jadi teman memasak seumur hidup. Plus, makanan yang kamu masak jadi lebih sehat dan lezat. 


Jadi, yuk mulai 'berteman' dengan cast iron kita. Selamat mencoba, bunds! Ingat, di dapur kita adalah ratunya!


---

Cobain deh, masak pakai Cast Iron



Assalamualaikum buund... 

Kali ini kita mau ngomongin sesuatu yang mungkin terdengar kuno, tapi justru punya banyak kelebihan. Yap, kita akan bicara tentang memasak dengan cast iron atau wajan besi cor. Jangan underestimate dulu, ya, karena wajan ini punya banyak keajaiban di dapur.


Pertama, cast iron itu ibaratnya kayak barang antik yang semakin tua, semakin jadi. Semakin lama dipakai, permukaannya malah semakin bagus buat masak. Ini karena cast iron punya lapisan 'seasoning' yang terbentuk dari minyak yang kita gunakan saat memasak. Lapisan inilah yang bikin wajan ini jadi non-stick secara alami. Jadi, semakin sering dipakai, semakin enak buat memasak.


Terus, Moms, wajan cast iron itu juara banget dalam hal meratakan dan mempertahankan panas. Artinya, masakan kita bisa matang sempurna, daging jadi empuk, dan sayur tetap crunchy. Plus, bisa dipakai untuk semua jenis masakan, dari goreng telur sampai bikin pancake!


Nah, bicara soal sehat, wajan cast iron juga punya poin plus. Berbeda dengan wajan anti lengket yang kadang mengandung bahan kimia, cast iron ini aman banget. Bahkan, bisa menambah asupan zat besi ke dalam makanan kita. Jadi, sambil masak, kita juga sambil 'menyehatkan' makanan. Double win!


Oiya, cast iron ini tahan lama banget. Dengan perawatan yang tepat, wajan ini bisa bertahan hingga turun-temurun. Caranya gampang, bund. Setelah dipakai, cukup dibersihkan dengan air hangat, dikeringkan, dan olesi sedikit minyak. Jangan pake sabun ya, Moms, biar lapisan 'seasoning'-nya tetap terjaga.


Kekurangannya? Mungkin karena berat dan butuh sedikit ekstra perhatian. Tapi, itu semua terbayar dengan hasil masakan yang lezat dan kesehatan yang terjaga.


Jadi, buat ibund yang suka eksperimen di dapur, cobain deh masak dengan cast iron. Ini bisa jadi petualangan baru yang menarik dan mengasikkan. Bayangin aja, bunds, masak telur dadar yang sempurna, steak yang juicy, atau pancake yang garing di luar dan lembut di dalam. Yum!


Yuk, mulai berpetualang dengan cast iron dan rasakan perbedaannya. Siapa tahu, ibund jadi penggemar berat wajan klasik ini. Happy cooking!


---

15 Afirmasi Positif buat Emak Emak




"Saya adalah ibu yang luar biasa, penuh kasih, dan berdedikasi.
"Setiap hari, saya menjadi lebih sabar, pengertian, dan penuh cinta terhadap keluarga saya."
"Saya menerima dan mencintai diri saya sendiri sepenuhnya."
"Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Saya tumbuh dari setiap pengalaman."
"Saya memiliki kekuatan untuk mengatasi tantangan dan mengubahnya menjadi peluang."
"Setiap kontribusi yang saya berikan untuk keluarga saya berharga dan dihargai."
"Saya mempercayai intuisi saya sebagai ibu untuk membimbing anak-anak saya."
"Saya berhak untuk meluangkan waktu untuk diri saya sendiri dan kebahagiaan saya."
"Saya penuh dengan energi kreatif untuk mengejar passion saya."
"Saya berterima kasih atas momen-momen indah yang saya alami bersama keluarga saya setiap hari."
"Saya seorang pembelajar seumur hidup dan terbuka untuk pengetahuan baru."
"Saya kuat, tangguh, dan mampu menghadapi segala situasi dengan keberanian."
"Kesehatan mental dan fisik saya adalah prioritas, dan saya merawatnya dengan baik."
"Saya memberi dan menerima cinta dengan mudah dan sukacita."
"Saya membangun rumah yang penuh dengan kedamaian, cinta, dan kebahagiaan."

Ingat, afirmasi positif ini lebih efektif bila diucapkan secara rutin dan dengan penuh keyakinan. Semoga afirmasi ini membantu para emak-emak untuk merasa lebih positif dan berdaya dalam menjalani hari-hari mereka!

Saturday, November 25, 2023

Tips Trik Menggoreng dengan Stainless Steel



Assalamu'alaikum bund.....yang selalu ceria! Kita semua tahu, ya, menggoreng dengan stainless steel itu kadang bisa tricky. Tapi, nggak perlu khawatir, aku punya beberapa tips dan trik nih buat menggoreng dengan stainless steel biar hasilnya mantap dan nggak bikin stres.


Pertama-tama, soal pemanasan. Penting banget nih, Moms, untuk memanaskan wajan stainless steel sebelum memasukkan minyak. Caranya? Nyalakan api sedang, letakkan wajan, dan tunggu sebentar sampai wajan cukup panas. Ada trik nih, coba teteskan sedikit air ke wajan, kalau airnya bergulir tanpa langsung menguap, berarti wajan udah siap.


Selanjutnya, soal minyak. Setelah wajan cukup panas, barulah tambahkan minyak. Usahakan minyaknya cukup untuk menutupi permukaan wajan. Ini bakal membantu mencegah makanan nempel. Jangan lupa, biarkan minyaknya panas sebentar sebelum masukin makanan.


Nah, pas masukin makanan, ada tipsnya juga lho. Jangan langsung diaduk-aduk. Biarkan dulu makanan itu ‘ngobrol’ sama wajan. Kalau kita langsung aduk, bisa-bisa malah nempel. Tunggu beberapa menit, biarkan makanan itu matang sebagian, baru deh pelan-pelan diaduk.


Terus, masalah suhu. Ini penting, Moms! Jangan tergoda untuk memasak dengan api besar, karena stainless steel itu bagus dalam menyerap panas. Api sedang atau kecil itu sudah lebih dari cukup. Dengan api yang tepat, makanan kita bisa matang merata dan nggak gosong.


Oiya, soal pembersihan. Setelah selesai masak, jangan langsung cuci wajan dengan air dingin, apalagi pas wajan masih panas. Ini bisa bikin wajan rusak lho. Biarkan wajan mendingin dulu, baru cuci dengan air hangat dan sabun.


Satu lagi, buat Moms yang suka eksperimen, coba deh gunain teknik ‘deglazing’. Ini teknik dimana kita tambahin sedikit cairan (bisa air, kaldu, atau anggur) ke wajan panas setelah menggoreng. Ini bisa ngangkat semua ‘kesenangan’ yang nempel di wajan dan bikin saus yang yummy.


Nah, itu dia beberapa tips dan trik menggoreng dengan stainless steel. Dengan sedikit kesabaran dan praktik, kita bisa jadi master di dapur dengan wajan stainless steel kesayangan. Happy cooking, Moms! Jangan lupa tetap semangat dan ceria di dapur, ya!


---