my daily life and curiosity about technology

Sunday, November 12, 2023

Mengapa Adopsi IPv6 di Indonesia Masih Lambat?

IPv6 dirancang untuk mengatasi keterbatasan alamat IP pada IPv4 dan mengakomodasi pertumbuhan perangkat Internet of Things (IoT) di masa depan. Namun, berdasarkan data APNIC hingga April 2023, adopsi IPv6 di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga. 

Menurut penelitian dari Mukhammad Andri Setiawan dkk, beberapa kendala utama yang menghambat adopsi IPv6 di Indonesia antara lain:

- Kurangnya permintaan dari klien/pelanggan untuk menerapkan IPv6

- Kompleksitas IPv6 yang dirasa sulit dipahami karena panjangnya alamat 

- Sulitnya implementasi IPv6 dibandingkan IPv4

- Kurangnya engineer yang paham tentang IPv6

- Biaya implementasi IPv6 yang mahal

Untuk mengatasi masalah ini, peneliti mengusulkan pendekatan Design Thinking untuk adopsi teknologi (DTITA) yang berfokus pada empati, kolaborasi, dan eksperimentasi. Model ini menempatkan pengguna sebagai pusat desain untuk menciptakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Beberapa rekomendasi dari penelitian ini antara lain:

- Meningkatkan kesadaran tentang manfaat IPv6 melalui kampanye dan workshop

- Mengembangkan materi edukasi untuk menyederhanakan pemahaman teknis tentang IPv6

- Menyelenggarakan pelatihan khusus IPv6 bagi engineer 

- Mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar organisasi terkait IPv6

- Mengeksplorasi strategi implementasi IPv6 yang lebih terjangkau

Dengan mengatasi kendala-kendala ini melalui pendekatan desain yang berorientasi pada pengguna, diharapkan adopsi IPv6 di Indonesia dapat lebih dipercepat untuk mendukung transformasi digital. Kolaborasi semua pemangku kepentingan juga diperlukan untuk memastikan implementasi IPv6 yang sukses.


Referensi: Paper Rujukan

Be First to Post Comment !
Post a Comment